Kerja Sampingan Selama
Kuliah: Menempa Diri Lewat Pengalaman di Laundry Pondok
Menjalani kehidupan
sebagai mahasiswa bukanlah perkara mudah. Tuntutan akademik yang padat, biaya
hidup yang terus meningkat, dan keinginan untuk mandiri secara finansial
membuat banyak mahasiswa mencari kerja sampingan. Salah satu pekerjaan yang
sering dipilih karena fleksibilitas waktu dan lingkungan yang tidak terlalu
formal adalah bekerja di laundry pondok, terutama bagi mahasiswa yang tinggal
di lingkungan pesantren atau kampus berbasis pondok pesantren. Meski terlihat
sederhana, kerja sampingan ini memberikan banyak pelajaran berharga yang tidak
bisa didapatkan di bangku kuliah.
Saya sendiri juga
mengalami masa-masa bekerja di laundry pondok pesantren sambil menjalani kuliah
sejak menginjak semester pertama. Awalnya, saya lulus sekolah SMK di pondok
saya, kemudian saya mendapat jatah mengabdi di pondok dan mendapat job di
bidang laundry pondok. Namun, seiring waktu, saya hingga semester enam ini
tetap berada di pondok dan menjalani sampingan laundry dengan enjoy. Alasan
lain bukan hanya soal uang tambahan, tapi juga karena ingin belajar mengatur
waktu dan mengasah tanggung jawab di luar kewajiban akademik.
Bekerja di laundry pondok
bukan sekadar mencuci pakaian. Ada banyak tahapan yang harus dilakukan, mulai
dari menerima dan mencatat cucian santri, memisahkan pakaian berdasarkan warna
dan jenis kain, mencuci, mengeringkan, menyetrika, hingga mengemasnya kembali
dengan rapi. Aktivitas ini membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan stamina yang
cukup. Kesalahan kecil seperti salah memasukkan pakaian berwarna ke dalam
cucian putih bisa berdampak besar. Dari situ saya belajar pentingnya
kehati-hatian dalam bekerja, sesuatu yang juga sangat berguna dalam kegiatan
akademik.
Selain itu, bekerja di
laundry mengajarkan saya tentang manajemen waktu. Sebagai mahasiswa, tentu saya
memiliki jadwal kuliah, tugas-tugas yang menumpuk, dan kegiatan/acara pondok.
Menyisihkan waktu beberapa jam sehari untuk bekerja di laundry memaksa saya
untuk membuat jadwal harian yang disiplin. Saya belajar membagi waktu antara
kuliah, pekerjaan, dan istirahat. Awalnya berat, tapi lama-kelamaan saya bisa
menyesuaikan diri. Bahkan, saya merasa lebih produktif karena waktu saya lebih
terstruktur.
Dari sisi sosial, bekerja
di laundry pondok juga memperluas relasi saya. Saya tidak hanya berinteraksi
dengan sesama mahasiswa, tetapi juga dengan para penghuni pondok dan staf
pengelola. Lingkungan kerja yang bersifat kekeluargaan membuat saya merasa
nyaman dan dihargai. Saya juga belajar cara berkomunikasi yang baik dengan santri
atau wali kamar dalam menangani komplain, dan menjaga kepercayaan. Semua ini
menjadi bekal penting untuk dunia kerja yang sesungguhnya di masa depan.
Secara finansial, meski
penghasilannya tidak besar, uang dari hasil kerja laundry cukup membantu untuk
kebutuhan sehari-hari. Saya bisa membeli keperluan kuliah, membayar makan, atau
sekadar menabung sedikit demi sedikit. Rasanya sangat menyenangkan ketika bisa
membiayai diri sendiri tanpa harus selalu meminta kepada orang tua. Hal ini
menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian yang semakin menguatkan mental
saya sebagai mahasiswa.
Tentu, tidak semua hal
berjalan mulus. Ada kalanya saya merasa lelah, kewalahan dengan tugas kampus
yang menumpuk, atau harus lembur karena banyaknya cucian. Namun, dari situ saya
belajar menghadapi tekanan dan tetap bertahan. Saya menyadari bahwa kesuksesan
tidak datang dari kenyamanan, melainkan dari perjuangan dan kesediaan untuk
belajar dari pengalaman apa pun.
Pada akhirnya, kerja
sampingan di laundry pondok menjadi bagian penting dari perjalanan kuliah saya.
Bukan hanya karena uang tambahan yang saya peroleh, tapi juga karena pelajaran
hidup yang saya dapatkan. Saya belajar bekerja keras, mengatur waktu,
berkomunikasi, dan bertanggung jawab. Semua itu membentuk karakter dan mental
saya menjadi lebih tangguh.
Bagi siapa pun yang
sedang menjalani masa kuliah dan mempertimbangkan kerja sampingan, saya sangat
menyarankan untuk mencoba pengalaman seperti ini. Jangan malu dengan pekerjaan
apa pun selama itu halal dan memberi manfaat. Justru dari pekerjaan yang
sederhana, kita bisa belajar banyak hal luar biasa. Karena sejatinya, kuliah
bukan hanya soal nilai dan ijazah, tapi juga tentang bagaimana kita tumbuh menjadi
pribadi yang mandiri dan siap menghadapi kehidupan nyata.
Nama : Fina Ainurrohmah
NIM : 23030220056
Kelas : TBI-6B
No comments:
Post a Comment