Pages

Thursday, 24 April 2025

Berkeringat Demi Mimpi: Catatan Kecil Mahasiswa Perantauan

Mimpi yang Tak Pernah Saya Tuliskan, Tapi Diam-diam Saya Simpan

    Di tengah dunia yang bergerak serba cepat, bermimpi sering kali terasa seperti sebuah kemewahan. Bagi saya, Rizka Aulia, anak dari seorang penjual lontong sayur keliling, mimpi bukan untuk diumbar, melainkan disimpan rapat-rapat. Saya menyadari bahwa tidak semua mimpi bisa langsung digenggam, apalagi jika tumbuh dalam keterbatasan. Namun, ayah saya selalu berkata, “Jangan pernah takut bermimpi, meskipun dunia di sekitar kita terasa sempit. Mimpi itu milikmu, dan hanya kamu yang bisa mewujudkannya dengan usaha dan keyakinan.” Kata-kata itu menjadi pegangan yang terus menguatkan saya untuk tetap melangkah, bahkan ketika hidup terasa begitu berat.

    Bisa duduk di bangku kuliah adalah sebuah berkah besar yang dulu hanya mampu saya bayangkan. Meski berasal dari keluarga sederhana, saya selalu percaya bahwa setiap mimpi layak diperjuangkan. Allah menghadirkan jalan melalui beasiswa penuh UKT dan biaya hidup ditanggung sepenuhnya. Namun kenyataannya, uang beasiswa saja tidak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu, saya mulai mencari penghasilan tambahan. dan bijak dalam mengatur keuangan serta kehidupan saya secara keseluruhan.

    Perjalanan ini mengajarkan saya banyak hal, dan semakin membuat saya menyadari betapa pentingnya dukungan orang tua. Saya bangga memiliki orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat, meskipun dalam keterbatasan. Dari mereka, saya belajar bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk menggapai impian, dan bahwa kerja keras serta kesabaran adalah kunci menuju masa depan yang lebih baik.

Snack di Tas, Malu di Hati, Tekad Tak Pernah Mati



     Di semester pertama, saya memberanikan menjual snack kepada teman kampus. Snack murah saya selipkan di dalam tas, dan setiap masuk kelas, saya mulai menawarkannya pelan-pelan, dengan hati penuh keraguan. Tak jarang saya mendengar komentar seperti, “Aku beli ya, kasihan kamu.” Jujur, kata itu sempat membuat saya terdiam. Tapi seiring waktu, saya belajar untuk melihat sisi baiknya. Mungkin benar, mereka membeli karena iba, tapi bukankah setiap perjuangan selalu punya awal? Dan setiap langkah kecil, betapapun ragu, tetaplah sebuah permulaan.
    Dari sedikit keuntungan yang saya kumpulkan, saya sisihkan sebagian untuk dikirim ke rumah sekadar membantu adik membeli jajan. Rasanya luar biasa, bisa berkontribusi meski kecil, di tengah segala keterbatasan. Sayangnya, usaha ini hanya bertahan sampai semester tiga. Semua modal yang saya punya habis untuk biaya pengobatan saya sendiri. Saat itu, saya terpaksa berhenti sejenak. Bukan karena menyerah tapi karena tubuh saya memaksa untuk istirahat.

Kerudung yang Dijual, Harapan yang Diperjuangkan



    Setelah pulih, saya mulai berjualan kerudung. Produk yang lebih tahan lama dan sesuai tren kampus. Saya belajar memilih warna netral, mencari supplier terpercaya, dan mengelola stok sendiri.
Tak selalu lancar. Ada kerudung yang tak laku, stok menumpuk, dan kerugian yang harus diterima. Tapi dari situ saya bisa belajar banyak hal.
    Setiap transaksi kecil terasa seperti kemenangan. Saat mentransfer uang ke supplier, saya merasa sedang berinvestasi pada mimpi saya untuk menjadi perempuan mandiri, dan percaya diri. Dari setiap tantangan yang saya hadapi, saya belajar untuk terus bertahan. Ketekunan ini akhirnya mengajarkan saya nilai kesabaran dan kepercayaan diri. Saya sadar, ini hanya awal dari sebuah perjalanan panjang menuju mimpi besar.

Dari Dapur Teman, Untuk Mimpi yang Saya Genggam




    Karena tinggal di pondok tanpa akses dapur, saya menggandeng teman di luar pondok untuk berjualan salad buah. Dia yang membuat, saya yang memasarkan. Meski hanya untung Rp2.000 per cup, dari sana saya belajar arti kerja sama, menjaga kualitas, dan membangun kepercayaan pelanggan.
    Di semester 6 ini, saya masih terus berjuang menyeimbangkan kuliah, usaha, dan mimpi yang belum selesai. Dari setiap usaha kecil, saya belajar bahwa mimpi layak diperjuangkan, meski jalannya tak selalu mudah. Hidup boleh membatasi, tapi tekad tak pernah padam. Inilah perjalanan saya tentang bertahan, belajar, dan percaya bahwa akhir yang indah sedang dipersiapkan.
    Saya percaya bahwa setiap langkah yang saya ambil adalah bagian dari perjalanan panjang menuju impian. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, saya tahu bahwa setiap kesulitan akan mendewasakan saya. Pada akhirnya, mimpi itu akan tercapai, satu demi satu.

Semangat yang Tumbuh Sejak Kecil, Tak Pernah Padam

    Mandiri bukan hal baru bagi saya. Sejak SD, saya sudah keliling jualan gorengan, makanan ringan, sampai jualan es batu. Di sekolah, saya menjual permen dan alat tulis. Saat SMP, saya tetap berdagang alat tulis walau kadang malu ditertawakan. Saat SMA, saya bantu jualan makanan milik Kyai pondok dan di sore hari mencari rongsok untuk dijual. Semua saya lakukan sepulang sekolah, di saat teman-teman saya memilih tidur atau main. Hidup sederhana memang bukan pilihan, tapi dari situ saya belajar: kerja keras, kejujuran, dan kesabaran akan selalu membuahkan sesuatu, walau tak langsung terlihat hasilnya.

Menulis Hidup, Meski dengan Tangan yang Pernah Gemetar

    Hari ini, saya masih berjalan. Masih berjualan. Masih bermimpi. Tapi saya tak lagi malu. Karena setiap langkah kecil saya adalah bagian dari cerita besar yang saya tulis sendiri. Saya bukan siapa-siapa, hanya seorang anak dari desa kecil yang tak ingin jadi penonton dalam hidup. Dan saya yakin, Allah sedang menyiapkan akhir yang lebih indah daripada yang bisa saya bayangkan.


Rizka Aulia_23030220043_TBI-B




42 comments:

  1. For once so small, you're seem so strong!

    ReplyDelete
  2. We can't choose whom we're born to or where we're born, but we do have the choice to become better.
    We are proud of you—strong in facing life and full of inspiration.

    ReplyDelete
  3. kita semua layak dirayakan, hug anak hebatt🫂

    ReplyDelete
  4. That's so inspired and touching ✨

    ReplyDelete
  5. Respect! Not everyone can juggle college and side jobs like that. You’re living proof that dreams can be built with sweat and passion!😍

    ReplyDelete
  6. Wow, semangat yang terus dipupuk sehingga tetap tumbuh. Sangat keren sekali🥰

    ReplyDelete
  7. Semangat berproses, ingat usaha tidak akan menghianati hasil

    ReplyDelete
  8. semangat untuk bertumbuh !!! kamu kerenn banget udah sampai dititik ini

    ReplyDelete
  9. Semangat, kamu hebat banget udah sampe titik ini, jangan pernah menyerah👍

    ReplyDelete
  10. 🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻

    ReplyDelete